Usia dini? Neuropati? kalau dengar kata seperti ‘usia dini’ kalian pasti merasakan usia sudah tuir yaa.. kalau sekarang kita sebutnya usia muda, usia millenial 😁.
Terus apalagi itu Neuropati?

Loh kok bisa dua hal ini jadi berkaitan, bukannya permasalahan persarafan harusnya dihubungkan dengan para orang-orang tua, masa anak-anak muda bisa kena?! Rupanya perkembangan jaman tidak selamanya membawakan dampak yang baik, sisi buruknya pun ada dan harusnya kita pun menyadari sisi buruknya ini.
Banyak hal yang sudah berubah, masa dimana kita harus membaca informasi, berkomunikasi bisa dilakukan dengan lebih mudah melalui alat cangih yang kita sebut smartphone. Lebih dari itu aplikasi pada smartphone pun suka membuat kita lupa waktu karena serunya berinteraksi dengan benda ini. Siapa neh yang kalau ngumpul basa-basi sebentar lalu sibuk foto-foto bareng, sibuk foto makanan dan berakhir silent karena sibuk unggah semua itu ke media sosial? Yah selamat kita semua hampir berada di fase ini 😝
Survei membuktikan 98,2% generasi millenial menggunakan smartphone untuk mengakses informasi rata-rata 7 jam sehari 😲. Ga sadar ya? saya juga 😞 dan saya bekerja dengan komputer, smartphone, laptop lebih dari 12 jam sehari. Parahnya kita ga pernah memonitoring kegiatan ini. Karena kebiasaan rutin seperti ini dapat membuat kita berisiko terkena kerusakan saraf tepi atau neropati.

“Berdasarkan survei APJII 2017, 50% pengguna aktif internet menggunakan smartphone1 .
Di kalangan millennial berusia 20 – 35 tahun yang 94,4% telah terkoneksi internet,
sebanyak 98,2% menggunakan smartphone rata-rata 7 jam sehari dan
bahkan 79% langsung memeriksa smartphone 1 menit setelah bangun tidur2 .
Perkembangan teknologi artinya banyak kemudahan, namun disaat yang sama screentime lebih lama dan dapat beresiko terhadap kesehatan.”
ungkap ibu Fita Maulani.
____________________
1 “Survei Penetrasi dan Prilaku Pengguna Internet Indonesia 2017” oleh Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJIII) dan Teknopreneur
2 “Indonesia Millenial Report 2019” oleh IDN Research Institute
Kenali Gejala dan Pencegahan Neuropati
Dr. Manfaluthy hakim, Sp.S(K) menambahkan, “Bagian tubuh pengguna gawai yang beresiko terkena neuropati adalah jari tangan karena dapat menyerang saraf tangan dan menyebabkan kesemutan atau kebas hingga rasa nyeri yang menetap. Pencegaham dan pengobatan dini neuropati sangat penting untuk dilakukan mengingat kerusakan saraf akan bersifat irreversible apabila kehilangan serabut saraf diatas 50%”
Duh kalau gini ga bisa macam-macam yaa…secara sistem saraf memiliki fungsi untuk mengontrol dan mengkoordinasikan seluruh organ juga struktur dari tubuh kita, baik secara sadar maupun yang tidak disadari, yang bisa diekspresikan sampai tidak bisa diekspersikan. Jadi bagaimana kalau terjadi kerusakan?! *mulai panik*
Biasanya kerusakan dari aktivitas terus menerus ini adalah saraf tepi. Saraf Tepi adalah penghubung organ tubuh dengan saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang dengan seluruh organ tubuh (organ dalam, mata, pendengaran, penghidu, kelenjar keringat, kulit dan otot-otot), banyak yaaa… Karena itu sangat penting untuk dijaga agar tetap berfungsi maksimal.
Ketika saraf tepi mengalami kerusakan maka akan muncul gejala-gejala seperti kesemutan, kebas, kram dan kelemahan otot inilah yang disebut neuropati.
Untuk pencegahannya, pastinya dengan mengenali gejala neuropati dan lakukan pencegahan dengan olah raga dan istriahat yang teratur serta mengkonsumsi vitamin neurotropik.
Neurobion
Seperti yang disebutkan Dr. Manfaluthy Hakim sebelumnya, pencegahan neuropati ini salah satunya dengan mengkonsumsi vitamin neurotropik. Kali ini ibu Anie Rachmayani menjelaskan tentang Neurobion dengan kampanye “Total Solution”. Mengapa dinamakan Total Solution atau solusi total karena Neurobion yang telah berdiri sejak 50 tahun lebih ingin memberikan kesadaran bagi masyarakat untuk merawat saraf di tubuh sedini mungkin. Ibu Anie Rachmayani mengatakan,
“Kami menyadari bahwa saat ini teknologi berperan penting dalam menunjang aktivitas masyarakat, namun penggunaan dalam jangka waktu lama berisiko kerusakan saraf tepi. Neurobion berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan dapat menjalani hidup berkualitas melalui kampanye terintegrasi Total Solution yang mengajak masyarakat merawat sarafnya. Secara kontinu, kami mendorong masyarakat agar selalu waspada dengan resiko neuropati melalui deteksi dini dan konsumsi rutin vitamin neurotropik”
Dan banyak dari kita pasti tidak mengetahui cara mengatasi neuropati, hampir 70% tidak tahu loh 😢. Sedangkan yang mengetahui dan melakukan tidakan tepat hanya 30%. Tiga puluh persen tindakan tepat mengatasi neuropati ini adalah dengan stretching & minum obat atau vitamin.
Total Solution yang disampaikan Neurobion mulai dari:
- Edukasi gejala, dampak dan pencegahan neuropati.
- Rutin konsumsi produk vitamin neurotropik berkualitas yang terbukti klinis dengan varian yang sesuai dengan tingkat gejala.
- Periksa dini di ‘Neuropathy Check Point’ jika merasakan gejala ringan dan segera konsultasikan jika gejala mulai mengganggu.
- Aktif melakukan senam kesehatan saraf NeuroMove, bisa lihat di sini yaa 💗

Inilah produk neurotropik yang bisa kamu jadikan andalan untuk mengatasi neuropati. Neurobion yang terdiri dari 2 varian ini dapat dikonsumsi selama dirimu merasakan neuropati loh.
Neurobion Forte dapat diminum apabila mengalami gejala neuropati mulai dari ringan hingga berat. Sedangakan untuk menjaga dan mencegah gejala neuropati muncul kembali dapat dilanjutkan dengan Neurobion putih.
Studi Klinis 2018 NENOIN
(Penelitian Non-intervensi dengan vitamin neurotropik )
Studi mengenai penggunaan vitamin neurotropik membuktikan:
- konsumsi rutin vitamin neurotropik secara rutin dan berkala dapat mengurangi gejala neropati.
- dan penggunaan vitamin neurotropik memiliki profil toleransi yang baik sehingga aman untuk dikonsumsi jangka panjang.
Untuk hasil penggunaan vitamin neurotropik sendiri telah diujiakan kepada 411 responden penderita neuropati usia 18 – 65 tahun dengan kasus penyakit lain yang diderita dan mengalami gejala neuropati ringan sampai sedang. Selama masa penelitian, responden mengkonsumsi Neurobion Forte sehari satu butir. Dan kabar membahagiakan, setelah 12 minggu secara keseluruhan gejala neuropati berkurang sebanyak 62.9% 💞
Jadiii, selalu istirahatkan tubuh yaaa..jangan berlebihan dengan aktivitas yang sama terus menerus apalagi membuka smarthpone lebih dari 7 jam *fyuhhh….lama kaliii!* dan jika merasakan sedikit neuropati segera konsumsi Neurobion yaaa..